Tulisan tentang diri sendiri
Perkenalkan nama saya Fahad,biasa dipanggil nizam sama sahabat-sahabat saya sebenarnya saya tidak mengerti mengapa saya dipanggil seperti itu tetapi saya tidak masukan ke hati karena bagaimanapun mereka sahabat saya.Saya lahir dari kedua orang tua yang sangat saya cintai yaitu ayah saya yang sagat gagah dan sedikit usil bernama Fares said dan ibu saya yang sangat cantik seperti bidadari bernama Firdaus .Saya anak pertama dari 4 bersaudara,Saya lahir dikampung halaman tercinta di Gombong,Jawa Tengah tanggal 6 Agustus 1994 tepatnya hari sabtu ibuku selalu menceritakan kelahiran anak-anaknya. Ketika saya kecil saya tingal dikampung halaman kurang lebih 3 tahun,setelah itu ayah saya kembali ke jakarta untuk meneurskan kerja yg tertunda.Ayah saya kerja sebagai seles eksekutif di Astra Indonesia. Ketika saya berumur 6 tahun ayah saya diuji oleh Allah swt sehingga keluarga kami mengalami masalah ekonomi yang sangat serius. Dengan keterbatasan itu kami belajar untuk selalu bersabar dan selalu mensyukuri nikmat yang kami dapat.Setelah sekian lama kami diuji oleh Allah swt kami memulai membuka toko dari hasil kerja ayah saya maaf tidak bisa memberi tahu tentang yang satu ini karena ini rahasia keluarga kami.Alhamdulillah kami bisa mendapatkan kembali apa yang Allah swt telah uji dan alhamdulillah saya bisa disekolahkan oleh ayah saya sampai ke pendidikan tinggi seperti ini.Saya bertekad akan membalas semua jasa orang tua saya sama seperti mereka yang selalu ada buat saya itulah nikmat allah yang selalu saya syukuri.
Tentang sahabat dan cinta
Kembali lagi kepada Allah swt saya diberikan sahabat yang selalu ada buat saya,yang selalu membuat saya bahagia dan selalu menerima saya apa adanya.Maaf saya tidak bisa menceritakan sahabat-sahabat saya karena saya takut saya tidak adil meceritakan satu-satu.Dan tentang cinta saya mempunyai seorang wanita pujaan yang sangat cantik dan baik dia bernama Fachira dia itu sebenarnya sangat jutek dan sulit untuk didekati akan tetapi saya tidak pernah berhenti untuk mendapatkannya saya teringat kata-kata ibu saya "semakin dia jutek maka semakin besar rahasia yang ada buat kamu" karena itulah saya selalu sayang sama dia dan saya ga akan menyerah karena keluarganya selalu mensuport saya untuk jangan menyerah dan sahabat saya pun demikian mereka selalu memberi saran yang baik untuk mendekatinya dan karena itulah saya selalu senang dengan mereka jika tanpa mereka mungkin saya tidak bisa seperti ini sekian dan terima kasih.
Go Blog everyone
Thursday, October 16, 2014
Wednesday, July 10, 2013
RANGKUMAN ILMU BUDAYA DASAR BAB 1 DAN II
RANGKUMAN BAB 1
1. TINJAUAN
TENTANG ILMU BUDAYA DASAR
A. PENDAHULUAN
Mata
kuliah ilmu budaya dasar adalah mata kuliah yang salah satu yang
membicarakan tentang nilai-nilai,kebudayaan,tentang berbagai macam masalah yang
di hadapi manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Hal itu perlu karna di
rasakan kekurangan pada sistem pendidikan kita baik pada tingkat menengah
maupun pada tingkat perguruan tinggi. Tampa memungkiri banyak faktor-faktor
lain yang menyebabkan, salah satu yang penting adalah sistem pendidikan kita.
Di
harapkan agar mata kuliah ini dapat menjadi semacam “lingua franca” bagi para
akademisi dari berbagai lapangan ilmiah. Dengan memiliki suatu bekal yang sama
ini di harapkan agar akademisi dapat lebih lancar berkomunikasi. Kelancaran
berkomunikasi ini selanjutnya akan memperlancar pula pelaksanaan pembangunan dalam
berbagai bidang yang ditangani oleh para cendikiawan dari berbagai lapangan
keahlian itu.
Dengan
mendapat mata kuliah Ilmu Budaya Dasar mahasiswa di harapkan memiliki latar
belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia pada umumnya
dan menimbulkan minat mendalami lebih lanjut, agar demikian mahasiswa turut
mendukung dan mengembangkan kebudayaannya sendiri dengan kreatif.
Jadi secara singkat dapatlah di katakan bahwa setelah
mendapat mata kulian ini mahasiswa di harapkan memperlihatkan :
1.Minat dan kebiasaan
menyelidiki apa-apa yang terjadi di sekitarnya dan di luar lingkungannya,
menelaah apa yang di kerjakan sendiri dan mengapa
2.Kesadaran akan pola-pola
nilai yang di anutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara
hidupnya sehari-hari.
3.Kerelaan memikirkan
kembali dengan hati terbuka nilai-nilai yang di anutnya untuk mengetahui apakah
dia secara berdiri sendiri dapat membenarkan nilia-nilai tersebut untuk dirinya
sendiri.
4.Keberanian moral untuk
mempertahankan nilai-nilai yang di rasanya sudah dapat di terima denga penuh
tanggung jawab dan sebaliknya menolak nilai-nilai yang tidak dapat di benarkan.
Latar belakang IBD dalam konteks budaya, Negara dan
masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut :
1. Kenyataan bahwa
bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan segala keaneragaman
budaya yang biasanya tidak terlepas dari ikatan-ikatan primordial,kesukuan dan
kedaerahan.
2. Proses
pembangunan yang sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak
positif dan negative, akibatnya dari pembenturan nilai budaya ini ialah
timbulnya konflik dalam kehidupan.
3. Kemajuan ilmu
pengethuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan
manusia,menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia
bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya.
B. ILMU
BUDAYA DASAR SEBAGAI BAGIAN DARI MATA KULIAH DASAR UMUM.
Ilmu
budaya dasar merupakan salah satu komponen dari sejumlah mata kuliah dasar umum
(MKDU) yang merupakan mata kuliah wajib di semua perguruan tinggi.
Secara umum MKDU bertujuan untuk menghasilakn warga
Negara sarjana yang berkualitas sebagai berikut :
1. Berjiwa
pancasila sehingga keputusan maupun tindakan mencerminkan pengalaman
nilai-nilai pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi.
2. Takwa kepada
tuhan Yang Maha Esa, bertindak sesuai dengan ajaran agamanya,dan memiliki
tenggang rasa terhadap sesama.
3. Memiliki wawasan
komprehensif dan pendekatan integral di dalam menyikapi berbagai masalah
kehidupan.
4. Memiliki wawasan
budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan bersama-sama mampu
berperan serta di dalam pelestariannya.
C. PENGERTIAN
ILMU BUDAYA DASAR
Secara
sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang di harapakan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang di
kembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah Ilmu Budaya Dasar di kembangkan di Indonesia
sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa
inggris “The Humanities”. Humanities itu sendiri barasal dari bahasa latin humanus
yang berarti manusia,berbudaya halus.
Untuk mengetahui bahwa Ilmu Budaya Dasar termasuk
kelompok pengetahuan budaya lebih dahuli perlu di ketahui pengelompokan dalam
tiga kelompok besar yaitu :
1. Ilmu-ilmu
alamiah ( natural science )
Ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan yang
terdapat di dalam alam semesta. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang
berlaku menegenai keteraturan itu lalu di buat analisis untuk menentukan
kualitas.
2. Ilmu-ilmu sosial
( social science )
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji
keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk
mengkaji hal itu di gunakan metode ilmiyah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu
ilmiah.
3. Pengetahuan
budaya ( the humanitics )
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan
mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Pengetahuan budaya (
the Humanities ) di batasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian
(disiplin) seni dan filsafat. Keahlian ini pun dapat di bagi-bagi lagi ke dalam
berbagai bidang keahlian lain seperti seni tari, seni rupa,seni music.
D. TUJUAN
ILMU BUDAYA DASAR
Ilmu
budaya dasar sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa
dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikal terhadap
nilai-nilai budaya. Baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitar.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya
Dasar di harapkan dapat :
1. Mengusahakan
penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih
mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan
pofesi mereka.
2. Memberi
kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka serta mengembangkan
daya kritis mereka tentang persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3. Mengusahakan
agar mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dan Negara serta ahli dalam bidang
disiplin masing-masing.
4. Mengusahakan
wahana komunikasi para akademisi agar lebih maju berdioalog satu sama lain
E. RUANG
LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR
Bertitik
tolak dari kerangka tujuan yang telah di tentukan di atas dua masalh pokok yang
bisa di jadikan pertimbangan, kedua masalah pokok itu adalah :
1. Berbagai aspek
kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah
Kemanusiaan dan budaya yang dapat di dekati dengan
menggunakan pengetahuan budaya.
2. Hakekat manusia
yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam
kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Pokok Bahasan yang akan di kembangkan
adalah :
·
Manusia dan cinta kasih
·
Manusia dan keindahan
·
Manusia dan penderitaan
·
Manusia dan keadilan
·
Manusia dan pandangan Hidup
·
Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
·
Manusia dan kegelisahan
·
Manusia dan harapan
RANGKUMAN BAB II
2. MANUSIA
DAN KEBUDAYAAN
A. MANUSIA
Manusia
di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat di pandang dari
berbagai macam segi. Dalam ilmu ekstra manusia dimpandang sebagai kumpulan
partikel atom yang membentuk suatu jaringan sistem yang di miliki manusia (ilmu
kimia), manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri
(sosiologi), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan dll. Dari
definisi-definisi tersebut kita dapat melihat bahwa manusia selain dapat di
pandang dari banyak segi, juga mempunyai banyak kepentingan.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan
untuk menjelaskan tentang unsure-unsur yang membangun manusia.
1. Manusia itu
sendiri dari empat unsure yang saling terkait, yaitu :
a. Jasad,
yaitu : badan kasar manuasia yang dapat di raba dan menempati ruang dan waktu
b. Hayat, yaitu :
mengandung unsure hidup, yang di tandai dengan gerak.
c. Ruh yaitu
: bimbingan dan pimpinan dari tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan
memahami kebenaran.
d. Nafs, dalam
pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri
2. Manusia sebagai
satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :
a. Id,
merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak Nampak.
Id merupakan libido murni, atau energy psikis yang menunjukan ciri alami yang
irrasional dan terkait dengan sex.
b. Ego, merupakan
bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali di bedakan dari Id, sering
kali di sebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena perannya dalam
menghubungkan energy Id ke dalam saluran sosial yang dapat di mengerti oleh
orang lain.
c. Superego,
merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada
usia lima tahun. Di bandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara
internal dalam individu,superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Kode
moral positif di sebut ego ideal, suatu perwakilan dari tingkah laku yang tepat
bagi individu untuk di lakukan.
Dari uraian di atas dapat mengkaji aspek tindakan manusia dengan analisa
hubungan antara tindakan dan unsur-unsur manusia.Seringkali, misalnya orang
yang senang terhadap penyimpangan terhadap nilai-nilai masyarakat dapat di
identifikasikan bahwa orang tersebut lebih di kendalikan oleh Id di banding
super Egonya, atau seringkali ada kelainan yang terjadi pada manusia.
B. HAKEKAT
MANUSIA
a. Mahluk
ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai salah satu kesatuan yang
utuh.
Tubuh adalah materi
yang dapat dilihat,di raba,di rasa, wujudnya kongrit tetapi tidak abadi.Jika
manusia meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap.Jiwa terdapat di dalam tubuh
tidak dapat dilihat,tidak dapat di raba, sifatnya abstrak tetapi abadi.jika
manusia meninggal jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan.
b. Mahluk ciptaan
Tuhan yang paling sempurna, jika di bandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempurnaan
terletak pada adab dan budayanya, karena manusia di lengkapi oleh penciptanya
dengan akal,perasaan, dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia.Dengan
akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi.Daya rasa
(perasaan) dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan
perasaan rohani. Perasaan indrawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra,
tingkatnya rendah dan terdapat di manusia ataupun binatang, perasaan rohani
adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya :
1. Perasaan
intelektual, yaitu petasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
2. Perasaan
estetis, yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan.
3. Perasaan etis,
yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
4. Perasaan diri,
yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang
lain.
5. Perasaan sosial,
yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup
bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain.
6. Perasaan
religious, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.
Adanya
kehendak dari setiap manusia mampu menciptakan perilaku tentang
kebaikan menurut moral.
C. Mahluk biokultural,
yaitu mahluk hayati yang budayawi
Manusia adalah produk dari
saling tindak atau interaksi faktor-faktor
hayati dan budayawi. Sebagai mahluk budayawi manusia
dapat di pelajari dari segi-segi : kemasyarakatan, kekerabatan,psikologi
sosial, kesenian,ekonomi,perkakas,bahasa dan
sebagainya.
D. Mahluk ciptaan Tuhan yang
terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena
kemampuan bekerja dan berkarya
Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor
ajaran “eksistensialisme” memandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit
adalah mahluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya (ekologi).
Hidup manusia mempunyai tiga syaraf, yaitu
estetis,etis dan religius.
C. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Francis
L.K. Hsu, sarjana amerika keturunan Cina yang mengkombinasikan dalam dirinya
keahlian di dalam ilmu antropologi, ilmu psikologi, ilmu filsafat dan
kesustraan cina klasik. Dalam jiwa manusia sebagai mahluk sosial budaya itu
mengandung delapan daerah yang seolah-olah seperti lingkaran konsentrif sekitar
diri pribadi.
Nomor 7 dan 6 di sebut daerah tak sadar dan sub sadar. Kedua lingkaran itu
berada di daerah pedalaman dari dalam jiwa individu.
Nomor 5 disebut kesadaran yang tak dinyatakan (uncxpressed conscious).Lingkran
itu terdiri dari pikiran dan gagasan yang di sadari oleh individu.
Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan (expressed conscious).Lingkaran ini
di dalam alam jiwa manusia mengandung pikiran.
Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib,mengandung konsepsi tentang
orang-orang.
Nomor 2 disebut lingkungan hubungan berguna, tidak lagi ditandai oleh sikap
saying dan mesra.
Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh,terdiri dari pikiran dan sikap alam
jiwa manusia tentang manusia,benda-benda,alat-alat pengetahuan dan adat yang
ada dalam kebudayaan dan masyarakat sendiri.
Nomor 0 disebut lingkungan dari luar, terdiri dari pikiran-pikiran dan
anggapan yang hamper sama dengan pikiran yang terletak dalam lingkungan nomor
1.
Banyak orang masih sering mempersoalkan perbedaan antara kebudayaan barat dan
kebuyaan timur.Orang-orang yang sering mendiskusikan kontras antara kedua
konsep tersebut secara popular, biasanya menyangka bahwa kebudayaan Timur lebih
mementingkan kehidupan kerohanian,mistik,pikiran preologis, keramatamahan, dan
gotong royong.Berikut ini dipaparkan bagan psiko-sosiagram manusia sebagaimana
diuraikan di atas menurut Prof.Dr.Koentjaraningrat dalam bukunya yang berjudul
kebudayaan,mentalis dan pembangunan.
0. Dunia luar
1. Lingkungan
hubungan jauh
2. Lingkungan
hubungan berguna
3. Lingkugan
hubungan karib
4. Kesadaran
yangdinyatakan
5. Kesadaraann yang
tak di nyatakan
6. Sunsadar
7. Taksadar
D. PENGERTIAN
KEBUDAYAAN
Dua
orang antropolog termuka yaitu Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski
mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di
dalam masyarakat di tentukan adanya oleh kebudayaan yang di miliki masyarakat
itu. Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena
kebudayaan yang turun menurun dari generasi ke generasi hidup terus.
Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata
budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal
dari kata colere yang berarti mengolah tanah.Seorang antropolog yaitu E.B Tylor
(1871) mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut : Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan,kesenian,moral,hukum, adat istiadat dan kemampuan lain serta
kebiasaan yang di dapat kan oleh manusia sebagai angota masyarakat.
· Selo Sumarjan dan soelaeman Soeardi
merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
· Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa
kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir.
· Koentjaraningrat mengatakan bahwa kebudayaan
antara lain berarti keseluruhan
gagasan dan karya manusia
yang harus diibiasakan dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi
pekertinya.
· A.L krober dan C.Kluckhon mengatakan bahwa
kebudayaan adalah menifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti
seluas luasnya.
Sistem nilai dan gagasan utama sebagai hekekat kebudayaan
terwujud dalam tiga sistem kebudayaan secara terperinci, yaitu sistem ideology,
sistem sosial dan sistem teknologi.
E. UNSUR-UNSUR
KEBUDAYAAN
Yang
di maksud dengan unsure di sini adalah apa saja sesungguhnya kebudayaan
itu,sehingga kebudayaan disini lebih mengandung makna totalitas dari pada
sekedar penjumlahan unsur-unsur yang terdapat di dalamnya.
Beberapa orang sarjana , telah mencoba merumuskan
unsure-unsur pokok kebudayaan misalnya Melville J. Herkovits mengajukan
pendapatnya tentang unsure kebudayaan.di katakana bahwa ada empat unsure dalam
kebudayaan yaitu, alat-alat teknologi,sistem ekonomi,kaluarga dan kekuatan
politik. Sedangkan Bronislaw Malinowski mengatakan bahwa unsure-unsur itu
terdiri dari sitem norm,organisasi ekonomi,alat-alat tau lembaga ataupun
petugas pendidikan dan ornagisasi kekuatan.
C.Kluckhohn di dalam
karyanya berjudul Universal Categories Of Culture mengemukakan bahwa ada tujuh
unsure kebudayaan universal yaitu
1.
Sistem Religi
(sistem kepercayaan). Merupakan produk manusia sebagai homo religious.
2.
Sistem organisasi kemasyarakatan.Merupakan produk homo
socius.
3.
Sistem pengetahuan .Merupakan produk manusia sebagai
sapiens.
4.
Sistem mata pencarian hidup dan sistem-sietem
ekonomi.Merupakan produk manusia homo economicus menjadikan tingkat kehidupan
anusia secara umum terus meningkat.
5.
Sistem Teknologi dan Peralatn, Merupakan produk dari
manusia sebagai homo faber.
6.
Bahasa.Merupakan produk dari manusia sebagai homo
longuens.
7.
Kesenian. Merupakan hasil dari manusia sebagai homo
aesteticus.
F. WUJUD
KEBUDAYAAN
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga
wujud yaitu
1. Kompleks
gagasan, konsep dan pikiran manusia :
Wujud ini di sebut sistem budaya, sifatnya abstrak,
tidak dapat di lihat dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya,
atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat di mana
kebudayaan bersangkutan hidup.
2. Kompleks
aktivitas
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
bersifat kongkret, dapat di amati atau diobserfasi.Wujud ini sering disebut
sistem sosial, Sistem sosial bersifat kongkret, terjadi di sekeliling kita
sehari-hari bisa diobservasi, di foto dan didokumentasi.
3. Wujud Sebagai
benda :
AKtivitas manusia yang saling
berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya
manusia untuk mencapai tujuannya.
G. ORIENTASI NILAI BUDAYA
Menurut C,Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961)
Sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal
menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1. Hakekat hidup
manusia (MH)
Hakekat hidup untuk manusia setiap kebudayaan berbeda
secara ekstrem ada yang berusaha untuk memandang hidup,ada pula denga pola
kelakuan tertentu yang mengganggap hidup sebagai hal yang baik “mengisi hidup”
2. Hahekat karya
manusia (MK)
Setiap kebudayaan hakekatnya
berbeda-beda. Di antaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk
hidup karya memberikan kedudukan atau kehormatan karya merupakan gerak
hidup untuk menambah karya lagi.
3. Hakekat waktu
manusia (WM)
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda ada yang
berpandangan mementingkan orientasi masa lampau ada pula yang berpandangan
untuk masa kini atau masa yang akan datang.
4. Hakekat alam
manusia (MA)
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi
alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin.
5. Hakekat hubungan
manusia (MN)
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia
dengan manusia, baik secra horizontal (sesamanya) maupun secra vertical
(orientasi kepada tokoh tokoh) ada pula yang berpandangan individualistis
(menilai tinggi kekuatan sendiri).
H. PERUBAHAN
KEBUDAYAAN
Masyarakat
dan kebudayaan di manapun selalu dalam keadaan berubah,sekalipun masyarakat dan
kebudayaan primitive yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat
lainnya. Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika
dan gerak.
Terjadinya gerak/ perubahan
ini di sebabkan oleh beberapa hal :
1. Sebab-sebab yang
berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.
2. Sebab-sebab
perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Perubahan
ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi
kebudayaan,penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.Perubahan
sosial dan perubahan kebudayaan berbeda. Perubahan sosial adalah segala
perubahan sosial terjadi perubahan struktur sosial dan pola-pola hubungan
sosial.
Sedangkan
perubahan kebudayaan atau akulturasi terjadi apabila suatu kelompok manusia
dengan kebudayaan tertentu di hadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing
yang berbeda. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala mempermudah
berlangsungnya akulturasi tersebut. Beberapa masalah yang menyangkut proses
tadi adalah :
A. Unsur-unsur kebudayaan asing
manakah yang mudah diterima
B. Unsur-unsur kebudayaan
asing manakah yang sulit di terima
C. Individu-individu
manakah yang cepat menerima unsure-unsur yang baru
D. Ketegangan-ketegangan-ketegangan
apakah yang timbul sebagai akibat akulturasi tersebut.
1. Pada umumnya
unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah :
a. Unsur
kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah di pakai dan
dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya.
b. Unsur-unsur yang
terbukti mambawa manfaat besar.
c. Unsur-unsur
yang dengan mudah di sesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima
unsur-unsur tersebut.
2. Unsur-unsur
kebudayaan yang sulit di terima oelh sesuatu masyarakat adalah misalnya :
a. Unsur yang
menyangkut sistem kepercayaan seperti ideology
b. Unsur yang
dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi.
3. Pada umunya
generasi muda di anggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur
kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi.sebaliknya generasi tua,
di anggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsure baru.
4. Suatu masyarakat
yang terkena proses akulturasi,selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar
sekali atau bahkab tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang
terjadi.
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau
tidaknya suatu kebudayaan baru diantaranya :
1. Terbatasnya
masyarkat memiliki hungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang
yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan
hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh
nilai-nilai
agama maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan dan harus
disensor sulu oleh berbagai ukuran
yang berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
3. Corak struktur
sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru.
4. Suatu unsure
kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsure-unsur kebudayaan yang
menjadi landasan-landasan bagi diterimanaya unsur kebudayaan yang baru
tersebut.
5. Apabila unsure
yang baru itu meniliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah
dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.
I. KAITAN
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara
sederhana hungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai
perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang di laksanakan manusia.
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya
bahwa malaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Dari
sisi lain,hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat di pandang setara
dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat di nyatakan sebagai dialektis,
maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses diakletis ini tercipta melalui
tiga tahap yaitu :
1. Eksternalisasi,
yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivitas,
yaitu proses di mana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu
kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3. Internalisasi,
yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia.
Manusia
dan kebudayaan, atu manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan
erat satu sama lain.Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan
pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat di lakukan dengan lebih
cermat.
IBD Pengalaman Manusia dan Cinta Kasih
Cinta
kasih adalah perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan
menaruh belas kasihan. Dengan denikian dua kata cinta dan kasih memiliki arti
tersendiri. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih
bersumber dari cinta yang mendalam. Cinta sendiri member arti memiliki peranan
penting dalam suatu kehidupan, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan
perkawinan. Cinta juga bisa diartikan dalam arti lain yaitu pengikat yang kokoh
antara manusia dan tuhannya sehingga manusia menyembah tuhan dengan ikhlas, dan
mematuhi perintahnya.
Dalam
buku seni mencintai karya Erich Fromm bahwa cinta itu memberi, bukan menerima.
Dan memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan, dan yang
terpenting dalam hal member adalah yang manusiawi. Kalau diamati secara seksama
bahwasanya dalam hal cinta sudah sepatutnya kita memberi, memeberi disini
maksudnya adalah semua yang ada pada kita dan dia sedang membutuhkan kita maka
kita akan selalu ada untuknya. Dengan kata lain saling membutuhkan satu sama
lain.
Manusia
dalam kehidupannya selalu mempunyai rasa cinta, namun rasa cinta ini banyak
dari sebagian orang tidak mendalami akan rasa kasih yang ada dalam cinta itu
sendiri, karena rasa cinta saja belum cukup kalau belum dibarengi dengan rasa
kasih, karena cinta itu sendiri rasa suka terhadap lawan jenis dan rasa ingin
memiliki seutuhnya. Apabila rasa cinta tak dibarengi dengan rasa kasih maka
akan timbul rasa cinta sesaat. Karena kasih itu sendiri memiliki arti cinta
yang mendalam, dalam artian cinta belum pasti kasih, sedangkan kasih sudah
pasti cinta. Rasa suka seseorang inilah yang kita rasakan akan memberikan rasa
cinta kasih.
Cinta
adalah makna yang tersirat dalam hati, sedangkan kasih makna yang tersurat
dalam perbuatan, karena kasih lebih memiliki arti rasa belas kasihan dan rasa
ingin melindungi. Dengan adanya kasih cintapun semakin sempurna. Karena kata
cinta dan kasih tidak bisa dipisahkan. Rasa saling membutuhkan, rasa saling
memiliki, dan rasa saling mengasihi. Semuanya ada pada diri manusia yang
memiliki rasa cinta dan kasih.
Semuanya
dengan adanya rasa cinta dan kasih didalamnya, maka cinta semakin kekal dalam
pencitraannya. Cinta pertama di awal dari Adam dan Hawa, kemudian dilanjutkan
oleh Rama dan Sinta, dan cinta itu dibawa mati oleh Romeo dan Juliet. Dengan
demikian cinta selalu ada awal dan ada akhir. Namun cinta tak akan pernah
musnah.
IBD Cita - cita dan Harapan
Sudah lama aku tidak menuliskan cita-cita dan harapanku
itu. Sehingga saat ditanya sama sahabatku itu tentang cita-citaku, aku hanya
mampu mengatakan 3 buah. Apakah hanya tiga buah cita-citaku ini?
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, impian itu artinya cita-cita atau keinginan yang
susah dicapai. Sedangkan keinginan adalah hasrat atau kehendak atau harapan.
Harapan adalah sesuatu yang dapat diharapkan atau keinginan supaya
menjadi kenyataan. Cita-cita adalah keinginan yang selalu ada dipikiran.
Intinya, impian, cita-cita, harapan ataupun keinginan adalah sesuatu yang
selalu ada di dalam pikiran kita dan selalu ingin diraih atau diwujudkan
menjadi sebuah kenyataan walaupun meraihnya susah sekali.Kutelusuri kembali noteku yang aku tulis di FB dan di blog,
ternyata terakhir kali aku menuliskan daftar impianku adalah pada tanggal 12
Desember 2009. Wah sudah lama juga. Disitu tertulis 5 mimpiku, alhamdulilah
beberapa terwujud di tahun 2010.
Saat
aku lihat note temanku, wah dia menuliskan banyak sekali, 10 cita-cita yang dia
tulis, dan itupun masih akan bertambah dengan berjalannya waktu. Sedangkan aku,
hanya mampu menjawab 3 buah cita-citaku. Entah kenapa aku mau mengatakan 3 buah
saja. Tidak seperti yang dulu-dulu, mampu menuliskan banyak sekali impian,
harapan ataupun cita-cita. Dari semua mimpi itu hanya satu yang tidak pernah
berubah dari 11 tahun yang lalu.
Mimpi 11
tahun yang lalu, yang ingin aku wujudkan. Melihat, belajar dan tinggal di
sebuah kota bernama Edinburg. Entahlah, apakah Allah memberiku kesempatan untuk
bisa ke sana. Dulu pernah bermimpi untuk bisa sekolah di German, tapi ternyata
dapatnya malah di tetangganya German. Walaupun demikian tetap aku syukuri bisa
ke eropa, bisa memenuhi janjiku 10 tahun yang lalu pada seseorang.
Kalau
teman-teman yang lain bercita-cita ingin punya mobil, Iphone, Ipad, macbook
dll. Aku hanya ingin bisa berguna buat semua orang dengan ilmu dan pengalaman
yang aku miliki. Aku ingin bisa seperti salah satu blogger yang mampu
menghasilkan tulisan dan bisa dipublish baik di jurnal international, proceeding
ataupun Koran local. Entah kenapa hal tersebut mampu membuatku iri padanya.
Kapan ya aku bisa begitu? Entahlah semoga nanti ada kesempatan bisa seperti
beliau.
Mimpi, cita-cita, harapan ataupun keinginan setiap orang
berbeda-beda. Apapun itu, mari kita usahakan untuk mewujudkannya, meskipun
untuk meraihnya sangat sulit dan harus menanggis berdarah. Namun ingatlah saat
kita mampu meraihnya, beban itu rasanya lepas dan bebas. Tak terkatakan dan
bahagianya akan selalu kita ingat.
Tulislah
mimpi kalian dan taruhlah itu 5 cm di depan kening kalian. Agar kalian bisa
melihatnya setiap hari, memberikan semangat pada kalian, dan saat kalian jatuh,
mimpi itu yang akan membuat kalian bisa bangkit lagi. Kejarlah cita-cita,
impian dan harapan kalian. Semoga Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk
mewujudkan itu semua. Selamat berjuang meraih cita-cita…
Sumber : film 5 cm dan http://threeas.wordpress.com
IBD KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti
tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar,
cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak
tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah
lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahan hanya dapat diketahui
dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu.
Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya
berjalan mundar-mandir dalam ruang tertentu
sambil menundukkan kepala; memandang jauh ke depan sambil
mengepal-ngepalkan tangannya; duduk termenung sambil memegang kepalanya;
duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara; dan Iain-lain.
Kegelisahan merupakan salah
satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai
kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan
atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi
dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan
tidak tecapai. Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga
macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif),
kecemasan neuorotik dan kecemasan moril.
Di dunia ini tidak ada seorang manusia pun yang tidak merasakan kegelisahan. Kalau kita melihat seluruh makhluk yang hidup di muka bumi ini akan kita dapati bahwa manusia dengan tabiatnya senantiasa dipengaruhi oleh kompleksitas ketakutan yang menuntunnya ke ambang kegelisahanOrang-orang di sekeliling kita—bahkan dalam diri kita sendiri—, baik besar, kecil, laki-laki maupun perempuan, semuanya merasakan ketakutan atau kegelisahan; kegelisahan merupakan fenomena umum dan ciri khas yang hanya dimiliki manusia. Hal ini kiranya memerlukan semacam kesadaran dari kita guna memikirkan kiat-kiat untuk menghindarinya, paling tidak dengan itu kita bisa membayangkan kejadian-kejadian yang belum terjadi dan bagaimana cara menanggulanginya. Sebab pada hakikatnya kegelisahan merupakan reaksi natural terhadap faktor-faktor dan pengaruh-pengaruh internal maupun eksternal.Tabiat kehidupan dunia adalah penderitaan, kesedihan dan kesusahan. Kondisi-kondisi yang meliputi manusia tidak pernah ‘kering’ dari kesedihan atas masalah yang telah dilalui, atau kegelisahan atas masalah yang sedang menghantui, atau kecemasan atas masalah yang akan diarungi. Setiap orang, sesuai dengan kemampuannya masing-masing, berupaya mengekspresikan kegelisahannya sebagai akibat dari pengaruh-pengaruh emosional reaktif yang dikhayalkan akan mengancam kehidupan atau ketenangannya.
Tentu saja kegelisahan yang dialami setiap orang tidaklah sama, tergantung kepribadian, kebutuhan, keadaan, dan tanggung jawab masing-masing. Di samping kondisi masa kini serta tingkat keberagamaan mereka.
Ada beberapa cara Alternatif
mengatasi gelisah yaitu:
1. Tuliskan apa yang akan dikerjakan dan kerjakan apa yang sudah
dituliskan.
Cara ini nantinya akan membiasakan kita untuk merencanakan sesuatu dengan baik
dan mengevaluasi sesuatu yang kita kerjakan sehingga dikemudian hari dapat
melakukan lebih baik lagi.
2. Lakukanlah dengan sepenuh hati
Kalimat ini terinspirasi dari sini. Do the best u can
guys!
3. Berorientasi proses membidik hasil
Nah, kalimat ini seperti ambigu. Maksudnya, proses yang kita lakukan adalah
kunci untuk membidik hasil. Bukan hasilnya itu sendiri yang menjadi kunci.
Kalimat saya adalah koreksi dari ucapan yang umum didengar, “jangan mikirin
hasil, lakukan prosesnya dengan baik”. Lah kalo hasil ga dipikirin gimana
semangat melakukan proses.
4. Berbagi cerita
Katanya dengan bercerita kita sudah mengurangi setengah beban dari masalah.
Kalo lagi gelisah, coba deh cerita ke temen kamu, cerita yang bikin semangat,
atau paling tidak humor lah.. contohnya “hayo Hewan apa yang namanya terdiri
dari 2 huruf?”
“U dan G”
5. Faktor X
Dibalik smua aktifitas yang dapat kita kerjakan, jangan lupakan faktor yang
Maha Mengatur segala urusan kita. Berserah diri setelah memaksimalkan proses
adalah cara terbaik agar kita tidak sedih berlebihan jika hasil tidak sesuai
harapan, atau gembira berlebihan jika hasil sama/lebih dari yang diharapkan.
Yang terpenting adalah jangan pernah berhenti
belajar mengenal diri kita dan belajar bagaimana menjadi yang terbaiknya diri
kita agar bermanfaat bagi masyarakat
sumber : http://yandrietriatmadja.blogspot.com
Friday, July 5, 2013
Makalah Manusia dan Cinta Kasih
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cinta merupakan pengalaman yang
sangat menarik yang pernah kita alami dalam hidup ini. Sangat disesali, orang
pada umumnya masih bingung akan apakah cinta itu sesungguhnya. Kebingungan
mereka semakin bertambah ketika dunia perfileman memperkenalkan arti cinta yang
salah dimana penekanan akan cinta selalu dititik beratkan pada perasaan dan
cerita romantika.Dari jaman dulu sampai
sekarang hakikat cinta kasih masih menjadi perbincangan yang tidak dibatasi
secara jelas dengan makna yang luas pula. Walaupun, sulit juga untuk
diungkapkan dan diingkari bahwa cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia
yang cukup fundamental. Begitu fundamentalnya sampai-sampai membawa Khalil
Gibran, seorang punjagga terkenal, berpendapat bahwa “Cinta hanyalah sebuah kemisterian”. Cinta sangat erat dalam kehidupan dan tidak bias di
pisahkan dalam kehidupan. Tidak pernah selintas pun orang berpikir bahwa cinta
itu tidak penting. Mereka haus akan cinta, mereka butuh akan cinta.
Kendati pun demikian, hampir
setiap orang tidak pernah berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu. Padahal
berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu, cinta bisa diibaratkan sebagai suatu seni yang
sebagaimana bentuk seni lainnya sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk
bisa menggapainya.Begitupun dengan kasih sering
sekali kita terkecoh bahkan sulit untuk membedakan cinta dan kasih itu sendiri.
Oleh karena itu, penulis sangat tertarik mengambil judul makalah Manusia dan
Cinta Kasih, agar dapat membantu kita semua untuk lepas dari ketidak jelasan
Cinta Kasih yang selalu menjadi bahan perenungan, diskusi, cerita yang tidak
pernah ada akhirnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka
berikut penulis akan merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut
Apakah pengertian cinta kasih
tersebut?
Apakah pengertian kasih sayang?
Apa sajakah macam-macam cinta
itu?
Bagaimana mewujudkan rasa cinta
dan kasih sayang agar kehidupan tentram dan damai terjadi?
1.3 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan
pembahasan makalah ini, yaitu berdasarkan rumusan masalah di atas .
Untuk mengetahui makna cinta kasih
Untuk mengetahui makna kasih
sayang
Untuk mengetahui macam-macam
cinta
Untuk mengetahui cara mewujudkan
rasa cinta kasih dan sayang agar hidup tentram dan damai tercapai
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Cinta Kasih dan Sayang
Ada beberapa pendapat mengenai
pengertian cinta kasih. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun
rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya
perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan
demikian, arti cinta dan kasih itu hamper sama sehingga kata kasih dapat
dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat
diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan
menaruh belas kasihan.Walaupun cinta dan kasih
mengandung arti yang hamper sama, antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu
cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih
merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah pada orang atau yang
dicintai. Dengan kata lain, bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih
dapat diwujudkan secara nyata.
Erich Fromm (1983: 24-27) dalam bukunya Seni
Mencintai menyebutkan bahwa cinta itu terutama member, bukan
menerima, dan member merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang
paling penting dalam member adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan
materi. Cinta selalu menyertakan unsure-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan,
tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan.
Dr. Sarlito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta itu memiliki tiga unsure,
yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Keterikatan adalah perasaan untuk
hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman yaitu adanya
kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara Anda dan dia
sudah tidak ada jarak lagi sehingga panggilan-panggilan formal seperti Bapak,
Ibu, Saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan seperti
sayang. Sedangkan kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai,
rasa kangen jika jauh dan lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang
mengungkapkan rasa sayang. Ketiga unsur cinta tersebut sama kuatnya, jika salah
satu unsur cinta itu tidak ada maka cinta itu tidak sempurna atau dapat disebut
bukan cinta.
Secara sederhana cinta kasih
adalah perasaan kasih sayang yang dibarengi unsur terikatan, keintiman dan
kemesraan (Cinta Ideal / Segitiga Cinta) di sertai dengan belas kasihan,
pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab.
Tanggung jawab yang diartikan akibat yang baik, positif, berguna, saling
menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan.
2.2 Pengertian Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut
kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadaminta yitu perasaan sayang,
perasaan cinta atau perasaan suka pada seseorang. Dalam berumah tangga kasih
sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari
cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak dituntut tanggung jawab,
pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling
terbuka, sehingga keduannya merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Seorang remaja menjadi frustasi, morfinis, berandalan dan sebagainya itu
disebabkan karena kekurangan perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan
keluarga.
2.3 Macam-macam Cinta
Menurut Erich Fromm (1983 : 54)
dalam bukunya Seni Mencintai mengemukakan tentang adanya berbagai macam-cinta
yang dapat di uraikan sebagai berikut :
Cinta Diri Sendiri
Secara alami manusia mencintai
dirinya sendiri (self love) dan banyak orang yang menafsirkan cinta diri
sendiri diidentikan dengan egoistis. Jika demikian cinta diri sendiri ini
bernilai negatif. Namun apabila diartikan bahwa cinta diri sendiri adalah mengurus
dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jamsmani dan rohaninya terpenuhi
seimbang ini bernilai positif. Dengan demikian cinta terhadap
dirinya tidak harus dihilangkan tetapi harus berimbang dengan cinta kepada
orang lain untuk berbuat baik.
Cinta Sesama Manusia /
Persaudaraan
Cinta kepada sesama manusia atau
persaudaraan (agape. Bahasa Yunani) itu merupakan watak manusia itu sendiri dan
diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatannya kepada sesama manusia.
Perbuatan dan perlakuan yang baik kepada sesama manusia bukan berarti karena
seseorang itu membela, menyetujui, mendukung dan berguna, bagi dirinya,
melainkan dating dari hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia.
Motivasi perbuatan dan perlakuan seseorang mencintai sesama manusia itu disebabkan
karena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian (manusia sebagai
makhluk social) dan sudah merupakan suatu kewajiban.
Cinta Erotis
Cinta yang erat dorongannya
dengan dorongan seksual (sifat membirahikan) ini merupakan sifat eksklusif (khusus)
yang bias memperdayakan cinta yang sebenarnya. Hal itu dikarenakan cinta dan
nafsu tersebut letaknya tidak berbeda jauh. Disi lain Cinta erotis jika
didasari dengan cinta ideal, kasih sayang, keserasian maka berfungsi dalam
melestarikan keturunan dalam ikatan yang sah yaitu pernikahan. Sebaliknya jika
tidak didasari kasih sayang yaitu nafsu yang membutakan akal pikiran sehingga
yang ada hanya nafsu birahi didalamnya akan timbul rasa ketidak puasan bias
berakhir dengan sebuah perceraian bahkan akan mungkin timbul juga
perselingkuhan atau ke tempat pelacuran yang didalamnya tidak mungkin akan
timbul rasa kasih sayang karena yang ada hanya nafsu birahi
berhubungan badan saja, dengan uang sebagai bayarannya.
Cinta Keibuaan
Kasih sayang itu bersumber dari
cinta keibuan, yang paling asli dan yang terdapat pada diri seorang ibu
terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin suatu ikatan fisiologi. Seorang
ibu akan memelihara anaknya dengan hati-hati penuh dengan kasih sayang dan
naluri alami seorang ibu. Sedangkan menurut para ahli ilmu jiwa berpendapat
bahwa dorongan kebapakan bukan karena fisologis, melainkan dorongan psikis.
Cinta terhadap Allah
Merupakan puncak cinta manusia,
yang paling jernih, spiritual dan yang dapat memberikan tingkat perasaan kasih
sayang yang luhur, khususnya perasaan simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas
seorang manusia kepada Allah akan membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong
yang mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang
lain.
Cinta terhadap Rasul
Ini merupakan ideal yang sempurna
bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur
lainnya.
2.4 Mewujudkan Cinta Kasih
Untuk dapat mewujudkan cinta
kasih dan sayang dalam kehidupan agar tentram damai dan bahagia dapat dengan
cara :
Cara mewujudkan cinta diri
sendiri
Dapat dilakukan dengan mengurus
dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jasmani dan rohani dirinya sendiri terpenuhi
secara wajar. Contohnya mandi, menyisir rambut, memaka wangi- wangian,
mengenakan baju yang sopan tidak melanggar adat atau norma yang ada.
Cara mewujudkan cinta sesama
manusia / persaudaraan
Dapat dilakukan dengan perbuatan
yang bersifat sosial dan kemanusian. Contohnya saling tolong menolong, kerja
bakti, saling tepo seliro, Jean Henry Dunant ( 1882-1910) seorang bankir dan
penulis berkebangsaan Swiss yang atas suka relanya menolong setiap orang yang
menderita luka-luka dalam pertempuran Solferino (1859) mendirikan Palang Merah
International (1863)
Cara mewujudkan cinta erotis
Dapat dilakukan apabila dilandasi
dasar cinta kasih yang bertanggung jawab dan tidak melanggar adat atau norma
yang ada. Contohnya cinta eotis seorang lelaki terhadap perempuan yang di sudah
di ikat pernikahan di dasari percintaan.
Cara mewujudkan Cinta Keibuan
Dapat dilakukan dengan dilandasi
kasih sayang ibu yang tak terhingga terhadap anaknya dari sejak dikandung,
melahirkan, dan mengurus sampai menikahkan dengan tanpa pamrih sedikitpun dan
doanya yang selalu menginginkan dan melihat anaknya bahagia di jauhkan dari
segala kesusahan.
Cara mewujudkan Cinta kepada
Allah
Dapat dilakukan dengan dilandasi
cinta yang teramat sangat dan meniadakan Tuhan selain Allah dengan beraqidah
yang kokoh dan bertaqwa atau menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan
yang sudah di tentukan Nya
Cara mewujudkan Cinta kepada
Rasull
Dapat dilandasi dengan cinta
dengan mencontoh suri teladan yang baik yang ada pada diri rasul yaitu sidiq,
tablig, amanah, dan fatonah yang di laksanakan setiap saat selama masih diberi
kehidupan oleh sang maha hidup.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan ini dapat ditarik
suatu kesimpulan :
Manusia pada hakikatnya tidak
akan dapat terpisahkan dari Cinta kasih dan sayang
Cinta kasih Ideal itu adanya tiga
unsur yaitu keterikatan, keintiman dan kemesraan atau sering juga di sebut
Segitiga Cinta yang satu sama lain harus sinergi, selaras, seimbang satu sama
lain.
Cinta dan kasih mengandung arti
yang hamper sama, tapi antara keduanya terdapat perbedaan, yitu cinta lebih
mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih meupakan
pengungkapan untuk mengeluarkan rasa mengarah kepada yang dicintai.
Cinta itu mulia, bisa sangat
indah, cinta itu sebuah kebahagiaan, tetapi manakala cinta itu tidak sesuai
dengan apa yang diharpakan, apa yang diperkirakan dan apa yang didambakan
bertolak belakang dari kenyataaan yang sudah terlanjur tercipta dalam
angan-angan maka cinta bisa sangat menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang
luar biasa.
3.2 Saran
Dengan diselesaikannya makalah
ini penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan
pembaca. Selanjutnya penulis juga mengharapkan
kritik dan saran guna peningkatan kualitas dalam penulisan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, M 1987. Budi Nuarani Filsafat Berikir. Jakarta :Titik Terang.
Suryadi, M.P 1985. Ilmu Budaya Dasar. Buku Materi Pokok. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas
Terbuka.
Poedjawijatna, I.R. 1986. Etika, Filsafat Tingkah Laku. Jakarta : Bina Aksara.
Faisal, Sanapiah dan Mappiare.
Tanpa Tahun. Demensi-Demensi Psikologi. Surabaya : Usaha Nasional.
From.Erich. 1983. Seni Mencintai.
Jakarta: Sinar Harapan
Subscribe to:
Posts (Atom)